Cintaku dan Rindu

 

 

Terbangunlah jiwaku merangkak ke sungai membasuh kepala.

Berserakan aturan dan rencana di sekeliling pikiran.
Tekun kuperbaiki, sehelai demi sehelai ku sulam, jadilah pelampung yang menyelamatkanku dari tenggelam.
 
Sudah rapih segala rencana, langkahku mulai beranjak membuka pintu yang terkunci.
Kulihat lagi bekas tidurku semalam.
Kulihat berkali-kali.
Kutengok lagi dan lagi.
 
Meyakinkan hati, bahwa memang sudah tak lagi ada engkau di atas kelambu tuk menghiasi.
 
Kulanjutkan ke teras yang luas.
Halaman depan pikiranku yang lekas.
 
Menuju gerbang depan, tak juga ada kamu di samping bunga seroja.
Kebiasaanmu menghias dahan.
Bersama hijab kesayanganmu.
 
Langkahku ragu menapaki batako yang mengantar menuju keluar.
 
Menoleh lagi, kutengok sekali, tengok dua kali. 
Kau masih belum ada. 
Dan nyata tidak ada.
 
Tanganku gemetar membuka gerbang merah.
Mungkin rinduku sudah sampai di ujung ruang Cinta.
 
2016 Maret
 
 
 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *