Aku melihat banyak hati yang perlahan mati.
Mereka juga perlahan bangkit kembali.
Ada yang sengaja menuju liang.
Dasarnya keraguan.
Perlahan tumbuh duri besar menjulang.
Ketika jatuh terpilih tak sengaja.
Tertusuk mati.
Ada luka baru, menambal luka sembelumnya.
Bayangan kekuatan menakuti.
Berbisik segala belum berakhir.
Dimana teriakan datang dari kedalaman jiwa.
Seperti laba-laba berjalan di kepala
mengaitkan jaring sampai terbungkus pekat pikiranmu.
Lahirnya puisi dari liang. Sambil
menambal lubang di dada berlumuran darah harapan tak terwujudkan.
One Response
Sudah aku perbaiki kak Edoy 🙈