Sudah habis hari di lintang harapan.
Pikiran jiwa, tingkah egois masih enggan ke tepian.
Kamu membuat jalan yang mempertemukan.
Menambah persimpangan.
Mengharuskan terpupuknya keyakinan.
Dengan kaki sebelah.
Raga melangkah bercucur nanah.
Mencintaimu yang mencintai orang lain.
Mengulang lagi membunuh bunga.
Menyiramnya dengan doa-doa.
Ketabahan terpanggil oleh tangis.
Melupakan, dipaksa dengan bengis.
Bepakaian mundur teratur.
Menahan rindu untuk kabarmu.
Tanpa busana memperjuangkanmu.
Mengemis malu pada keyakinan.
Ah.
Aku memilih tetap berpakaian.