Depresi hati

Hatiku berjalan
sesekali melompat bahagia dan jatuh dalam kecewa. Ha. Ha. Ha.

Saat melompat terlalu tinggi ia acuhkan kalau bahagia tidaklah terjadi hanya di tempat yang tinggi.

Lalu luka demi luka ia lakukan sambil tertawa,

Kemudian kecewa menarik jatuh jauh ke palung rasa di antara karang-karang tajam yang kejam.

Kepalanya terbentur terumbu sedang asik bercumbu.

Dadanya depresi karena kekekasihnya tertanggal kemudian tinggal di hati lain yang lompatannya lebih tinggi.

Kakinya patah namun tak satupun ada yang rela menemaninya berjalan terpapah.

Dasar hatiku tak tahu diri, mencintai cinta yang hanya mencari bahagia.
Dasar hatiku tak tahu malu, menuruti berjuta mau yang jelas-jelas tumbuh sebagai benalu untuk tuannya.

Aku tak punya luka bakar, namun panas di mataku membakar semua pandangan tentang pengorbanan, kesetiaan, jalinan rindu, atau romansa yang katanya berasal dari Adam dan Hawa.

Kehangatan memang harus dibuat
bukan semata-mata dari api.
Kecintaan memang harus dipelihara,
bukan hanya dengan berdoa.

Aku ini siapa saja yang luka.
Aku ini apa saja yang binasa.
Aku ini hampa yang tak bisa apa-apa.

Sembuhkan aku dengan tanganmu Tuhan
Selamatkan jiwaku yang hanya tinggal tunggal ringkih rintih menyelami pedih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *