Hidup memang penuh misteri, entah misteri nya di bagian mana! Kepada siapa pun yang merasa hidup itu penuh misteri mungkin belum belajar filsafat. Filsafat adalah ibu dari semua ilmu karena seolah filsafat dapat menjawab berbagai macam kegelisahan yang ada di semesta raya manusia.
Perjalanan Menuju Filsafat
Sebelum anda membaca artikel ini lebih jauh, saya sampaikan bahwa artikel ini hanyalah curhatan seorang penulis yang sedang asik-asiknya mempelajari dirinya sendiri. Jadi, jika anda bukanlah orang yang gemar dengan hal-hal yang mungkin bersifat narsistik, sebaiknya berhentilah membaca artikel ini saat ini juga!
Mengenal Teori Psikologi Carl Gustav Jung
Sebagai manusia, tentu sudah menjadi hal yang wajar jika sesekali kita menggunakan otak kita untuk sekadar melakukan sesuatu. Bahkan ternyata setelah saya membaca atau sebut saja bertemu dengan Carl Gustav Jung, lalu kemudian menemukan konsep Ekstrovert dan Introvert saya cenderung menjadi manusia yang gemar berpikir lebih sering dari sebelumnya. Jika anda berharap saya akan menjelaskan alasan kenapa saya jadi gemar berpikir, maka anda adalah pembaca yang cerdas. Untuk menghargai kecerdasan anda, saya akan menjabarkan dan tuliskan alasannya di paragraf berikutnya.
Cara Otak Bekerja
Saya bukan dokter yang mengerti anatomi tubuh manusia, dan mungkin tidak semua dokter juga mengerti anatomi. Maka itu saya merasa hal lumrah bagi saya menulis cara otak bekerja, jika ada yang salah, anda boleh komentar di kolom yang sudah saya sediakan di bawah artikel ini. Jadi ada zat kimia dalam otak yang namanya Dopamin, saya tidak menjelaskan perihal Dopamin ini apa dan dari mana, tapi menurut Scott Barry Kaufman Dopamin memiliki karakter. Ada yang karakternya Mager (Males Gerak) dan satu lagi Hyper Aktif. Untuk orang yang Dopamin nya mager, dia cenderung extrovert karena kalo gak gerak dan ngomong tuh hidupnya kaya gak ada gairahnya, dan badannya tuh lemes, oleh sebab itu jadilah dia peribadi yang Extrovert. Bagi pemilik Dopamin yang hyper aktif, cenderung pendiam karena energi dirinya sudah habis untuk mengisi kebutuhan energi otak demi mengakomodir tingkah Dopamin yang hyper tadi, atau cenderung banyak pikiran makanya jadi pendiam.
Haha! Dasar Aku
Penjelasan cara otak bekerja tadi membuat saya mikir, lah kok bisa ya; saya nih seneng mikir, tapi juga gerak terus. Manusia seperti apa saya ini? Mulailah saya mencari lebih dalam tentang diri saya sendiri. Semakin dalam saya memperlajari diri saya, semakin dalam juga saya mempelajari manusia, Logaritma komputer atau tentu kita sudah tidak asing lagi dengan kata “Media Sosial” yang dasarnya adalah ketertarikan dari penggunanya seperti membuat saya masuk lebih dalam ke hal-hal yang berkaitan dengan semesta dan makhluk hidup. Ceritanya saya menjadi lebih gemar membaca dan menulis dari sebelumnya.
Menemukan nama-nama Filsuf Kuno dan Unsur Diri Sendiri
Kalau filsafat mungkin sudah kenal lama, namun nama-nama tokohnya benar-benar hadir di benak setelah beberapa kali membaca dan mempelajari manusia. Dari mulai Socrates, Plato, Aritoteles, Al-Ghazali dan banyak lagi. Pemahaman dasar yang baru saya ketahui adalah ada 4 bagian emosi atau nafsu dari manusia; yaitu yang dari perut kebawah (Lapar, Harta dan Sex) dari atas perut sampai leher ( Hasrat, Cita-cita, Harapan) dan yang letaknya paling tinggi yaitu Kepala (Pemikiran, Konsep, Akal). Ketiga emosi di atas selalu diselimuti Cinta dan ketertarikan. Saya menemukan bahwa haruslah seimbang dari keempat bagian di atas dimiliki dan diolah oleh kita seorang manusia. Senang saya sadar dan akhirnya merasa bisa paham diri saya via jalur landasan teori. (Berasa Skripsi)
Mungkin sekian untuk artikel ini kali ini, sepertinya waktu tidak mengizinkan saya lebih lama bertulis karena memang baru sangat sedikit saya berbaca. Semoga tulisan ini bermanfaat dan menajadi awal yang baik bagi kita semua.