Aku Tak Pandai Bicara

Mereka bilang aku pandai bicara
mereka lupakan pikiranku yang jauh lebih pandai mencerna.
Mereka tak tahu otakku lebih deras arusnya. 
Mereka hanya pakai telinga dan mata (seolah aku jahanamnya).
Mereka tak tahu bahwa perjuangan selalu lebih menyakitkan daripada pengorbanan. Sebab itulah aku paham bagaimana rasanya Rasa.
Betapa takutnya aku, saat menyadari bahwa kebesaran nasihatku dan cara pandangku dianggap hal yang berbahaya.
Betapa aku menyesali atas pikiranku yang kubagi tanpa pandang nyali. 
Betapa aku lebam saat beberapa orang melihatku sebagai lawan, bukan kawan.
Betapa aku lupa caranya bicara tanpa takut diseka dengan pikiran-pikiran lawan bicaraku.
Semua keluar begitu saja, begitu luas dari dadaku yang lapang.
Semua tumpah begitu saja, begitu deras dari pikiranku yang tenang.
Betapa aku hanya ingin diam, sampai kalian paham; bahwa yang kukatakan bukanlah petaka.
September
2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *