Hujan Adalah Proses Bumi Menyembuhkan Diri.

Di jantung rimba yang pernah hijau seperti doa,
berdiri bayang-bayang raksasa hitam dan gelap
menjejak tanah dengan langkah dangkal dan diam-diam.
bukan angin, bukan binatang, melainkan tangan-tangan tak Bernama.

Tumbuh dari kota yang berakar pada deru mesin penebang pohon.

Huuuuuuuffff (Suara Mesin Pemotong Pohon), satu pohon yang tumbuh 400ratus tahun lalu. Tumbang mengambang

air turun dari langit seperti tangis yang tak dapat ditahan,
menjelma banjir bandang, menyapu lembah dan kenangan.
Tanah tak lagi mampu meneguk hujan, 

perutnya penuh luka karena ditanam paksa.

di antara reruntuhan alam, aku marah.
Marah pada lengah yang dianggap wajar,
pada serakah yang dibungkus rapi oleh janji kemajuan,
pada mereka yang berpikir merombak bumi tidak akan ada konsekuensi.

Tiga propinsi Aceh, Sumatera Utara Sumatera Barat

Jutaan orang terdampak,  4200 orang luka luka. 916 jiwa meninggal dunia, 274 orang hilang menyisakan luka dan trauma.

Kulihat ibu pertiwi Sedang bersusah hati Air matamu berlinang Mas intanmu terkenang
Hutan gunung sawah lautan Simpanan kekayaan Kini ibu sedang lara Merintih dan berdoa

Dan lagi-lagi, aku marah.

Marah pada ingatan kita yang pendek,
marah pada kebiasaan kita menyalahkan hujan,


padahal bumi hanya sedang menyembuhkan diri dari luka yang tidak pernah ia minta.

Jaxson – 2025

Kutipan: Media ndonesia 5 Dec 2025 / Ibu Pertiwi (Lagu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *