Buta

Danau biru terganjal batu.

Ia tak punya ombak untuk menghempas, agar lega bernapas.
Kau tubuh pemegang semesta.
Kau tegap dan lengkap kulitnya.
Di danaumu terganjal bisu.
Buta mulai meraba rasamu.

Ada yang terluka. 
Meregang hatinya, memaksa-maksa tangisan menjadi nyanyian, meronta-ronta kesakitan, memohon agar pedihnya diangkat dari luka yang menindih serta mendidih.
Ada yang tertawa.
Terbahak karena dahak lelucon dunia.
Buta juga menutup hatimu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *