Memang Cinta

“Di sini gerimis, kamu pakai jas hujan.

Jangan ngebut, kalau bisa pakai sepatu dan jaket yang tebal”
Senja perlahan pergi. Seperti biasa, malam sigap jadi latar kerinduan sepasang Rasa.
Bintang tak datang, bulan tak bersinar.
Di balik gelap, susunan rintik gemericik di ruas trotoar.
Airsole  dibakar busi, memompa piston di ruang asap.
Valve intake kepanasan ,menggerakan crank shaft memutar roda.
Gas-rem berkelut rintik, jaket biru perlahan pasrah.
Berdamai dengan basah.
“Aku berteduh di depan mesjid.
Sedikit lagi sampai, tapi ini semakin deras”
Bakso Malang
Tek.. Teek.  Teeek!
Baksoooo…. Baksooooo…..
Perut yang kelupaan diingatkan.
Rindu kebangetan ini, disadarkan.
Mencintaimu; haruskah lupa diri?
lupa mandi? lupa juga cara bersedih.
Rintik padam, dingin menusuk rusuk si jaket biru.
Jalan mulai terlihat terang, namun memang terasa panjang.
Soal rindu padamu, memang Cinta; kamu luar biasa hangatnya.
Cakung 2016

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *