Semua berlomba menunjukan kebaikan.
Berbincang dengan suara terlentang.
Mereka menjadi seperti dua tali yang mengikatkan diri.
Menolak bersatu menjadi sebuah tabu.
Sia-sia jika tanpa hadiah.
Semuanya memilah mana yang lebih megah.
Bukan lagi yang benar menjadi ukuran.
Seolah kekar bisa menjadi nilai tukar.
Ah! Sebaiknya kau bakar
Otak mereka beketombe
Mulut mereka punya getah berbisah.
Semua rasa dianggap permainan.
Segala perkara dijadikan bantalan.
Hae tuan.
Kantongmu memang basah,
tapi sayang nuranimu bernanah.
Hae nyonya.
Payudaramu sungguh besar diatas perut yang mungil.
Tapi betapa otakmu kerdil sampai habis tubuhmu ditukar dengan jalan menolak hamil.