Rindu Tak Bertuan

Apa kau pernah merasakan rindu tak bertuan?

Angin kuhempaskan ke dalam kepala.
Airmata jatuh
satu demi satu.
Tak mendapat jawaban, akhirnya hilang bersama kenangan.
Dadaku tlah sadar, bahwa sesak; bukan karena hisapan liurnya membanjiri lorong tubuhku yang kosong.
Kepalaku kedinginan
karena kesepian yang bersembunyi di balik ranting-ranting membran kehijauan. 
Perlahan kini menguning.
Tanganku menolak telak segala peluk.
Kelelahan menahan beban karena merindu tanpa tuan tak bisa dijabarkan.
Rusuk-rusuk mulai membusuk.
Hitam lebam paru-paruku tertusuk.
Kulitku tak lagi mengenal kata pedih.
Ribuan timah panas seukuran kuku telah membeku di pori-pori.
Oh
Rindu tak bertuan, mau sampai kapan kau bersemayam?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *