Hai sayang.
Belakangan ini kau sering sekali merajuk.
sampai aku terbiasa menjadi penyejuk yang kelelahan menahan kantuk.
Sayang, coba kau pahami yang terjadi.
Lihat dengan teliti, runut satu persatu segala kalut.
Sayang, kita ini dicipta untuk saling memberi arti.
Aku yakin betul, tentunya kau ingin sekali menjadi sangat berarti bagi hidupku. (Sebab akupun begitu)
Aku sangat bersyukur karena tak hanya sekali kau bilang cinta untuk hatiku yang sudah lama tak merasakannya.
Tak hanya sekali kau kecup wajahku ketika rautku murung meratapi renung.
Tak hanya sekali kau peluk tubuhku yang kedinginan karena kesepian.
Aku sungguh tak mampu mengartikan rajukmu yang terjadi hampir setiap hari.
Ketahuilah sayang, aku mencintaimu sejak aku berhenti menyayangimu.
Aku memantapkan hati, sejak aku berhenti meyakinkan diri.
Sayang, ijikan aku melakukan cita bersamamu dengan manis.
Hilangkanlah segala bengis, agar hilang semua tangis.
Jika hatimu sesak, desaklah aku mendekapmu.
Agar hangat kita tak kalah oleh gilanya dunia.
Jika batinmu kesal, mintalah aku mengecup kheningmu.
Agar semua sesal habis tertanggal.