Baut – Baut adalah bagian dari sistem pengencangan yang memiliki ulir untuk tempat pengaitan dengan ulir lain yang biasanya berbentuk mur.
Dalam beberapa artikel yang saya baca, ternyata banyak salah pemahaman antara baut dengan sekrup. Baut memiliki ulir yang halus melingkar dan harus berpasangan dengan ulir lain untuk menjadi sistem pengencang atau yang akrab kita sebut fasteners. Semantara sekrup memiliki ulir melingkar yang lebih kasar atau jarak antara ulir nya lebih jauh dan memiliki sudut yang lebih miring terhadap batang inti. Sekrup tidak memerlukan ulir lain sebagai sistem pengencang, karena benda yang diikat akan mengikuti bentuk ulir dari sekrup saat pengancangan.
Saya sangat tertarik membaca hal-hal yang menjelaskan peran baut dan sekerup dalam kemajuan teknologi, terutama di bidang otomotive. Hampir sekitar 20% benda otomotive seperti sepeda, mobil, pesawat dan lainnya dibangun oleh teknologi pengencang baut dan sekrup.
Kebetulan dalam urusan pekerjaan, saya beberapakali pernah melihat langsung proses pembuatan baut dari awal hingga akhir, di salah satu perusahaan produksi baut. Saya agak kebingungan menuliskan nama proses dengan bahasa indonesia, karena memang di dunia kerja yang menyebutkan nama proses dengan bahasa inggris terdengar lebih umum, jadi mohon maaf sebelumnya jika pada artikel ini seperti menggunakan bahasa “banci” atau campuran. Artikel ini saya tulis tanpa menggurangi rasa hormat saya kepada bahasa indonesia dan literasinya.
Sudah banyak dibahas di beberapa artikel lain, bagaimana proses pembuatan baut. Namun di artikel yang saya buat ini, akan saya coba untuk menjelaskannya dengan lebih sederhana agar lebih mudah dipahami. Secara umum proses pembuatan baut melalui tahap-tahap berikut:
Incoming Matrial
Pengecekan Incoming Matrial, pengecekan dilakukan oleh QC (Quality Control) incoming dengan check sheet standar yang sudah disesuai dengan spesifikasi matrial. Matrial yang digunakan untuk membuat baut adalah keluarga baja tali tunggal / single steel wire (SSW). Karakter matrial nya ulet atau memiliki keuletan yang tinggi.
Cold Heading
Setelah matrial siap atau OK cek QC incoming, selanjutnya adalah proses Cold Heading. Tujuan dari Cold Heading adalah proses pembuatan bentuk kepala baut dan panjang serta diameter batang baut. Kalau melihat julukan baut di pasaran, pasti ada berbagai macam bentuk kepala baut, panjang dan diemater baut. Umumnya baut dinamai sesuai ukurannya, misal Baut10, Baut8, Baut Bintang dan lainnya. Nah proses Cold Heading ini lah yang membuat bentuk dari kepala baut dan diameter batang baut. Prinsip kerjanya ialah Tempa dan Potong. Matrial SSW di tempa untuk membentuk kepala baut sesuai dies/cetakan, kemudian dipotong sesuai panjang batang baut yang ingin dibuat.
Proses Rolling
Rolling adalah proses pembuatan ulir pada baut. Kenapa nama prosesnya rolling, ya karena memang ulir pada baut dibentuk dengan cara diputar. Mesin rolling memiliki dua sisi dies atau cetakan. Cetakan yang diam biasanya disebut fix dies dan yang bergerak namanya moving dies. Benda kerja berada diantara dies tersebut untuk mendapatkan putaran sekaligus bentukan ulir yang inginkan.
Heat Treatment (H/T)
Proses H/T terdiri dari dua prinsip dasar yaitu pemanasan dan pendinginan, tujuan dari pemanasan dan pendinginan adalah untuk merekayasa struktur pada matrial yang bertujuan agar mendapatkan suatu keadaan kekerasan dan kelenturan matrial sesuai kebutuhan.
Pada baut tentunya diperlukan hal tersebut, karena baut tidak boleh terlalu getas dan ulet untuk menjadi pengikat yang baik. Jika terlalu getas, baut akan mudah patah. Jika terlalu ulet efeknya tidak bisa mengikat dengan sempurna.
Plating Proses
Setelah proses Heat Treatment kemudian baut akan dilapisi dengan senyawa keluarga nikel crome. Proses Plating bertujuan untuk memberikan lapisan crome anti karat pada baut. Lapisan crome pada baut tersebut akan melindungi baut dari karat. Selain melindungi baut dari karat, lapisan crome juga berguna sebagai kosmetik. Prinsip kerja proses plating yaitu mengaliri listik pada baut yang direndam di bak plating. Bak plating berisi chemical crome sebagai pelapis, kemudian chemical tersebut akan menempel pada konduktor baut yang memiliki aliran listrik.
Final Inspection
Terakhir adalah proses cek final produk. Final produk akan dicek sesuai spesifikasi yang sudah ditetapkan melingkupi dimensi, appearance, dan perfromance
Proses dalam pembuatan baut sangat diperlukan ketelitian yang tinggi, karena jika ada sedikit saja kesalahan, akan mengakibatkan terbuang banyak material. Parameter mesin dan kesetabilan proses menjadi faktor yang sangat penting