
Puisi
Puisi untuk Palestina
Sebuah kota bernama Gaza, berdiri di antara rapuh dan runtuh. Rumah-rumah rebah di tumpukan puing-puing harapan, tulangnya separuh, masa kecilnya

Sebuah kota bernama Gaza, berdiri di antara rapuh dan runtuh. Rumah-rumah rebah di tumpukan puing-puing harapan, tulangnya separuh, masa kecilnya

Tubuhku lelah mencari di cakrawala Terangin angan di antara hampa Terbang dalam bidang-bidang rindu Jauh tak menemukan kamu Malam ini

Dilahirkan dari pengetahuan yang berdarah Ditempa dengan timah panas dan laras panjang Disekap benua, diikat samudera Dikunkung langit, dipasak bumi,

Kita sama saling menjaga mengorbankan keinginan, menunggu saling hilang Berkali kucoba senyap, teryata putangMerasa memiliki, ternyata elegiGawat! ini terjerat, seperti

Mencintai wanita yang biasa saja terasa lebih menyenangkanJangan terlalu cantik, nanti rugi saat dibawa piknikTak perlu juga terlalu pintar, takutnya